Fenomena Puting Beliung yang Berpusar di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Fenomena angin puting beliung besar di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah menghebohkan warga. Angin puting beliung ini bahkan jadi fenomena tahunan. Angin tersebut berpusar di atas waduk pada Rabu (20/1/2021) sore.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri Bambang Hariyadi, fenomena waterspout itu terjadi selama sepuluh hingga lima belas menit. Mulanya, angin tersebut berputar di tengah waduk Gajah Mungkur namun kemudian pusaran angin menuju ke barat dan kembali ke selatan. BPBD memastikan fenomena alam itu tidak menimbulkan kerusakan. Angin itu hanya berpusar di perairan dan tidak ada pemukiman warga yang terdampak.
Menurut Bambang, peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. Fenomena yang sama terjadi setiap tahun di lokasi yang sama. Namun, tak pernah berdampak hingga ke pemukiman warga.
Badan Metereologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang menyebut, peristiwa itu adalah waterspout. "Waterspout itu angin puting beliung yang terjadi di atas lautan. Sama halnya bila terjadi di atas waduk," kata Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang Iis W Harmoko. Terjadinya waterspout dipengaruhi oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang kuat di wilayah itu. Awan tersebut juga memunculkan potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan es, angin puting beliung, hujan lebat hingga angin kencang.
Sebelum terjadinya fenomena tersebut, BMKG Jateng telah memberi peringatan dini terjadinya hujan lebat beserta kilat, petir dan angin di Wonogiri. Kondisi cuaca itu diperkirakan terjadi di beberapa kecamatan seperi Selogiri, Ngadirojo, Waduk Gajah Mungkur, Nguntoronadi, Wuryantoro, Manyaran dan Kota Wonogiri.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonogiri Bambang Hariyadi, fenomena waterspout itu terjadi selama sepuluh hingga lima belas menit. Mulanya, angin tersebut berputar di tengah waduk Gajah Mungkur namun kemudian pusaran angin menuju ke barat dan kembali ke selatan. BPBD memastikan fenomena alam itu tidak menimbulkan kerusakan. Angin itu hanya berpusar di perairan dan tidak ada pemukiman warga yang terdampak.
Menurut Bambang, peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi. Fenomena yang sama terjadi setiap tahun di lokasi yang sama. Namun, tak pernah berdampak hingga ke pemukiman warga.
Badan Metereologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang menyebut, peristiwa itu adalah waterspout. "Waterspout itu angin puting beliung yang terjadi di atas lautan. Sama halnya bila terjadi di atas waduk," kata Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang Iis W Harmoko. Terjadinya waterspout dipengaruhi oleh pertumbuhan awan cumulonimbus yang kuat di wilayah itu. Awan tersebut juga memunculkan potensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan es, angin puting beliung, hujan lebat hingga angin kencang.
Sebelum terjadinya fenomena tersebut, BMKG Jateng telah memberi peringatan dini terjadinya hujan lebat beserta kilat, petir dan angin di Wonogiri. Kondisi cuaca itu diperkirakan terjadi di beberapa kecamatan seperi Selogiri, Ngadirojo, Waduk Gajah Mungkur, Nguntoronadi, Wuryantoro, Manyaran dan Kota Wonogiri.
Eva Hasanah | X AKL 2
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteikan hiu
ReplyDeletelagi ngament
i love you
buat yg comment
Mantap bgt, bagus artikelnyaa
ReplyDeleteKeren, bermanfaat dan juga pengetikanny rapi, bahasanya mudah dipahami
ReplyDeleteUwuwuw mantap lah
ReplyDeletebaguss sekali
ReplyDeletebermanfaat banget lah pokonya
ReplyDeleteKeren bgt! !
ReplyDelete