Deret Bencana di Banyak Daerah
Rentetan bencana alam terjadi Indonesia pada awal tahun 2021. Tak hanya menimbulkan korban jiwa, bencana tersebut juga membuat puluhan hingga ratusan ribu orang harus mengungsi. Derertan bencana tersebut sebagai berikut.
1. Longsor Sumedang, Jawa Barat
Longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang pada Sabtu (9/1). Longsor itu disebabkan interaksi pergerakan tanah dan curah hujan yang tinggi. Lokasi longsornya di perbukitan bergelombang pada ketinggian 700-750 meter di atas permukaan laut. Sementara permukiman berada di bawah lereng yang longsor.
Hingga Senin (18/1), total korban meninggal dunia akibat longsor di Sumedang itu berjumlah 38 orang. Sementara ada 2 orang lainnya yang masih dalam pencarian.
Bencana itu juga mengakibatkan 29 rumah rusak, 26 diantaranya rusak berat dan ribuan orang mengungsi.
2. Banjir di Berbagai Daerah
Empat hari usai longsor di Sumedang atau tepatnya pada Rabu (13/1), bencana banjir terjadi di Kalimantan Selatan.
Data sementara yang dihimpun BNPB, korban meninggal dunia akibat peristiwa itu sebanyak 15 orang, hingga 112.709 orang mengungsi.
Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi, sehingga Sungai Barito tak mampu menampung air hujan yang mengguyur Kalsel. Bencana alam ini juga tidak terlepas dari kerusakan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Selain di Kalsel, pada Sabtu (16/1), banjir dan longsor terjadi di Manado, Sulawesi Utara. BNPB mencatat ada sembilan kecamatan yang terdampak banjir dan longsor itu serta enam orang meninggal dunia.
3. Gempa di Sulawesi Barat
Pada Kamis (14/1) hingga Jumat (15/1), gempa mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Gempa yang terjadi itu merupakan fenomena gempa dangkal akibat dari aktivitas sesar atau patahan lokal yang ada di sana. Pusat gempanya berada di 6 kilometer (km) laut Majene dengan kedalaman 10 km.
BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa itu mencapai 84 orang, sebanyak 679 orang mengalami luka ringan dan 253 orang luka berat.
4. Aktivitas Gunung Api
Gunung Semeru di Jawa Timur mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB.
Berdasarkan laporan pengamatan visual sementara, asap meluncur ke arah tenggara sedangkan untuk hujan abu vulkanik mengarah ke utara sesuai arah angin. Asap itu diduga berasal dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Pemerintah harus responsif terhadap deretan bencana di atas. Jangan lambat penanganan dan penyelamatan walau sedang fokus pada penanganan Covid-19.
Nama : Dhea Aulia Puspitasari
Kelas : X AKL 2
Baguss,sangat bermanfaat
ReplyDelete