Header Ads

Fenomena Pelangi Api

Pelangi api adalah fenomena alam di mana adanya sesuatu yang berbentuk seperti api di langit namun berwarna-warni layaknya pelangi. Meski bernama pelangi api, ini bukanlah pelangi dan juga bukan api.

Apa yang disebut pelangi api sebenarnya adalah halo, yaitu fenomena optik atmosfer yang dihasilkan ketika matahari atau bulan bersinar melalui awan tipis dari kristal es. Pelangi apa juga disebut dengan circumhorizontal arc, halo yang dibentuk oleh kristal es heksagonal di bawah awan cirrus.

Pelangi api berwarna cerah biasanya terlihat selama musim panas. Saat matahari sangat tinggi di langit, pancarkan sinarnya kemudian membuat kristal es berbentuk segi enam menjadi berwarna-warni.


Berikut fakta - fakta tentang pelangi api sebagai berikut :

1. Walaupun berbentuk seperti kobaran api, pelangi ini tetap terdiri dari tujuh  

spektrum warna utama

Jika kamu membayangkan bahwa ia terlihat seperti api yang berwarna merah, kamu keliru. Seperti gambar di atas, warna yang ditampakkan tetap seperti pelangi pada umumnya, tetapi dengan bentuk yang berbeda.

2. Fenomena ini tidak berhubungan dengan api walaupun itu adalah kata yang membentuk namanya

Dilansir dari Live Science, J. Marshall Shepherd, direktur dari program Atmospheric Science University of Georgia mengatakan bahwa nama pelangi api memang bisa menyebabkan salah pengertian. Fenomena langka tersebut tak ada hubungannya sama sekali dengan api.

3. Ada banyak kondisi yang dibutuhkan agar pelangi api dapat terbentuk

Menurut laman IFL Science, kondisi tersebut adalah cahaya matahari, kristal es di atmosfer, serta jenis awan tertentu.

4. Circumhorizontal arc hanya dapat terjadi pada dua macam awan, yaitu cirrus dan cirrostratus

Dilansir dari National Geographic, awan cirrus hanya dapat ditemui di langit dengan ketinggian antara lima hingga 14 kilometer dari tanah. Sedangkan cirrostratus berada pada ketinggian lima hingga enam kilometer. Keduanya sangat tipis, ringan, dan terlihat seperti helaian rambut. 

5. Pembentuk awan tersebut adalah es kristal yang berbentuk lempengan tebal

Kita mengenal ada beberapa material yang bisa membentuk awan. Di antaranya adalah embun, air, atau es, tergantung pada ketinggiannya. Awan cirrus dan cirrostratus biasanya terbentuk dari partikel es. Namun untuk bisa membentuk pelangi api, es tersebut harus berbentuk lempengan tebal yang permukaannya menghadap ke bumi. 

 

Penjelasan NASA

Menanggapi fenomena pelangi api, NASA menjelaskan bahwa fenomena alam tersebut sebenarnya awan berwarna-warni yang muncul karena tetes-tetes air yang ukurannya sama.

Kemudian awan tersebut melakukan pemantulan, pembiasan dan pembelokan cahaya dengan cara yang sama. Hal ini memunculkan cahaya dengan warna dan panjang gelombang yang berbeda.

Pada dasarnya, fenomena alam pelangi api mempunyai komposisi warna yang sama dengan pelangi biasanya. Hanya saja, persebaran cahayanya berbeda.

Berbeda dengan pelangi pada umumnya, pelangi api memiliki difraksi gelombang cahaya yang tersebar membentuk pola menyerupai cincin.

Lingkaran pada pelangi api ini merupakan kumpulan dari berbagai cahaya yang posisinya tampak sejajar dengan garis cakrawala di awan cirrus.

Pusat lingkaran pelangi api ini sendiri ada di bawah matahari. Dalam fenomena alam pelangi api, spektrum warnanya berubah-ubah sesuai dengan posisi awan dan matahari.

Fenomena Pelangi Api di Negara Lain

Selain dikarenakan pembiasan cahaya matahari, fenomena pelangi api ini juga disebabkan oleh cahaya bulan sebagaimana beberapa kasus yang pernah ada.

Adapun salah satu negara yang mengalami fenomena mirip dengan pelangi api di Malaysia yaitu Portugal. Fenomena tersebut terjadi pada tahun 2016.

Selain itu, fenomena pelangi api juga pernah terjadi di Hazard, Kentucky pada 6 Mei 2018. Fenomena ini menyebabkan langit seperti terbakar.

Tahun-tahun sebelumnya, fenomena alam pelangi api juga terlihat di negara lain. Sebut saja di Florida, Amerika Serikat pada 31 Juli 2012.

Fenomena alam yang menakjubkan ini juga pernah terjadi di Puget Sound, Washington, Amerika Serikat pada 21 Juni 2014.

Shandya Anna Pratiwi - X AKL 2

4 comments:

Powered by Blogger.