Header Ads

Awan Terlihat seperti Gelombang Tsunami di Kubu Raya KalBar

Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia.

Bahas-bahas soal fenomena alam kalian tahu nggasi kalau pernah terlihat awan seperti gelombang tsunami di Kubu Raya Kalimantan Barat (KalBar). Yuk kita lihat sama-sama.



Fenomena Alam tak biasa terlihat di langit Kalimantan Barat (KalBar). Tampak awan mirip gelombang tsunami di Desa Sungai Asam, Kecamatan Sungai Raya Kubu Raya, Kamis (28/1/2021) sore.

Penampakan awan tersebut menjadi perbincangan dan viral. Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pun buka suara. Fenomena alam awan mirip gelombang tsunami tersebut secara ilmiah dinamakan awan arcus.

"Awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang. Awan tersebut memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang," ungkap Kepala Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Nanang Buchori.

Dia menyebut fenomena awan arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang. "Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke daratan," kata dia.

Menurutnya, kondisi cuaca di sekitar wilayah Sungai Raya terjadi hujan pada pukul 13.00-15.00 wib. Kemudian, terlihat pada pantauan radar cuaca terdapat sel awan Cumulonimbus berbentuk memanjang yang biasa disebut squalline dari arah utara, dari sekitar wilayah Mempawah pada pukul 15.40 wib dan bergerak menuju ke Kota Pontianak sekitar pukul 16.30 wib.

"Awan itu berlanjut menuju wilayah Sungai Raya pada pukul 17.00 wib. Diduga pada sekitar pukul 17.00 wib kemudian terbentuk awan Arcus, karena wilayah Sungai Raya sudah dingin akibat telah terjadinya hujan sebelumnya," ungkapnya.

Dia memaparkan fenomena awan arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada akan potensi hujan dalam beberapa hari ke depan.

Lebih lanjut, Nanang menyebut kalau fenomena awan arcus juga pernah muncul di Stasiun Meteorologi Supadio pada 6 Desember 2015. Lalu di Kabupaten Sanggau terpantau lagi pada 26 September 2020 dan di Pontianak 9 Oktober 2020. Selain itu, fenomena tersebut sempat viral di Aceh pada 10 Agustus 2020.

 

Alam semesta ini diciptakan oleh sang pencipta dengan beragam wujud yang berbeda-beda. Banyak sekali fenomena-fenomena alam di bumi kita ini, Dari fenomena yang terlihat sangat indah sampai fenomena yang mengerikan bahkan mematikan. Oleh karena itu kita harus lebih waspada terhadap fenomena-fenomena alam yang terjadi.

 


Adinda Putri Adira

X PB 2

12 comments:

Powered by Blogger.